May 06, 2010

Tujuan Mencari Jodoh

Masyarakat Indonesia sangat mengenal istilah UUD (Ujung-Ujungnya Duit). Mulai dari memenuhi kebutuhan sehari-hari/primer, sekunder, bahkan tersier, semuanya tidak bisa dilakukan tanpa duit. Tidak terkecuali dengan 'Jodoh', terserah, apakah jodoh itu termasuk kriteria kebutuhan yang mana itu tergantung bagaimana anda membutuhkannya. Sukses tidak nya dalam memenuhi kebutuhan itu tergantung bagaimana cara kita untuk memenuhinya. Akan tetapi dalam hal mencari jodoh yang paling penting adalah UUK (Ujung-Ujungnya Kelamin). Hal ini berlaku untuk semua orang (normal dalam kehidupan sex) tanpa memandang status sosialnya. Walaupun pada akhirnya duit juga (UUD).  

Setelah beranjak dewasa biasanya orangtua menganjurkan anaknya untuk menikah tujuannya membentuk keluarga yang baru. Bahkan tidak sedikit dari orang-orang yang merasa bahwa dirinya sudah cukup matang/dewasa sehingga meminta izin kepada orangtuanya untuk menikah. Muncul pertanyaan, apakah tujuan menikah? Apa syarat untuk menikah?
Akan sangat banyak jawaban berbeda yang akan kita dengarkan, itupun kalau anda mau menjawab. Seandainya tidak ada yang menjawab saya tidak akan keberatan karena itu hak anda. Mungkin pikiran kita akan sedikit terbuka jika kita pernah mendengar sebuah lirik lagu yang cukup mengharukan. Saya sendiri tidak tahu lagunya seperti apa. Lirik lagu ini saya temukan secara tidak sengaja.





Lirik Lagu Kelamin Uber Alas 
The Panas Dalam
Siapapun kamu.
Bagaimana pun. Ujung2nya minta kelamin.
Mencari orang, yang terbaik.
Cantik tanpa kelamin percuma.
Mengaku punya, cinta murni.
Ujung2nya minta kelamin.


Setelah kita perhatikan lirik lagu di atas, ternyata benar, tidak ada kesalahan dalam lirik itu. Bukan berarti semua urusan berujung dengan urusan kelamin, ini hanya berlaku dalam hal cinta/hubungan antara seorang laki-laki dengan perempuan atau sebaliknya, untuk yang homosexual saya tidak tahu.
Memang tidak semua hubungan antara laki-laki dan perempuan selalu berlanjut dengan pernikahan, ada juga yang memilih untuk jadi teman, sahabat bahkan ada juga yang berakhir dengan permusuhan. "Itu disebabkan perbedaan antara cinta dengan benci itu sangat tipis", kata orang. Lantas, bagaimanakah pikiran seseorang yang sedang jatuh cinta terhadap lawan jenisnya? Apakah pada saat seseorang itu jatuh cinta sudah memikirkan tentang keberadaan kelamin lawan jenisnya tersebut? Bagaimana jika seandainya seseorang itu mengetahui kalau lawan jenis yang dicintainya itu ternyata tidak memiliki kelamin? Apakah dia masih mau mencintainya atau bahkan mengejek nya tanpa perasaan apapun?
Tak perlu anda renungkan.
Yang pasti sekarang anda sudah bisa menjawab mengapa orang mencari jodoh, dan mengapa orang menikah?
Saya, Doni Aritonang minta maaf kepada pembaca sekiranya di dalam tulisan ini ada sesuatu yang menyinggung perasaan anda.


Best Regards
Doni  

No comments:

Post a Comment

Jangan lupa, tinggalkan komentar anda di sini